Entah sejak kapan, aku menyukai hujan.
Dan selalu saat ia turun aku ada di tempat berjendela yang bisa kupuas memandangnya. Atau saat aku tak sedang dalam naungan, Ia turun rintik rintik dan aku bisa melompat lompat bersamanya.
Hujan, aku mulai menyukianya.
Karena ia datang lalu aku melayang pada pemilik hujan.
Aku pintakan harap dan kusampaikan keresahan. Ku adukan beban
dan kupintakan do'a pada wajah wajah yang terbayang.
Saat hujan, walupun dingin menghadang.
Namun aku tetap bisa terpejam.
Seakan sedang dekat dengan Empunya alam.
Seakan sedang berbicara berdua walau sesaat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar